Sabtu, 14 Mei 2016

Diagnosa keperawatan

          BAB I
   PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa lalu,di Indonesia,perawat sebagai pelaksana keperawatan di katakan sebagai pekerjaan vokasional yang dalam melaksanakan kegiatannya sebagai tim kesehatan selalu bergantung pada profesi kesehatan lain.Sejalan dengan peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu sejak tahun 1983,Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI ) dalam lokakarya Nasional mengikrarkan bahwa keperawatan adalah Profesional.(Wilkinson,2007)
Profesional yang di maksud meliputi pelayanan profesional ( profesional servis )dan pendidikan profesional ( proffesional education )yang keduanya tidak dapat di pisahkan.Tujuan yang ingin di capai adalah menghasilkan tenaga keperawatan yang mengawasai ilmu keperawatan yang siap dan mampu melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan profesional pada klien. (Wilkinson,2007)
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung di berikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan,dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia,dengan mengguanakan metodologi proses keperawatan,berpedoman pada standar praktik keperawatan,di landasi etik dan etika keperawatan,dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Metodologi proses keperawatan merupakan metodologi penyelesaian masalah kesehatan klien secara ilmiah berdasar pengetahuan ilmiah serta menggunakan teknologi kesehatan dan keperawatan,meliputi tahapan yang di kenal dengan tahapan asuhan keperawatan.
Awalnya, proses keperawatan dijelaskan melalui empat komponen, yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.Akan tetapi,setelah itu berdasarka keputusan (PPNI 2009) perawat mengetahui bahwa makna data pengkajian yang harus diidentifikasi sebelum perencanaandan intervensi dapat saja sudah diiketahui.Saat ini, proses keperawatan di jelaskan sebagai proses siklik lima bagian yang meliputi pegkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi , dan evaluasi.( NANDA,2014)

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Diagnosa Keperawatan
2. Menjelaskan Tujuan Diagnosa Keperawatan
3. Menjelaskan jenis-jenis Diagnosa Keperawatan
4. Menjelaskan Tahapan dalam Diagnosa Keperawatan
5. Contoh Asuhan Keperawatan Anak

C. Tujuan
Mampu mengetahui pengertian Diagnosa Keperawatan,tujuan,jenis-jenis dan tahapan dalam Diagnosa Keperawatan.Menunjukkan contoh Asuhan Keperawatan Anak dalam hal ini mengetahui diagnose Keperawatannya.
















BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Diganosa Keperawatan
Diagnosa memiliki dua arti,Pertama,diagnosis adalah tahap kedua dari proses keperawatan yang mencangkup analisi data.Kedua,diagnosis adalah label spesifik atau pernyataan yang menggambarkan tentang status kesehatan klien dan keluarganya.(Muhith,2015)
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu,keluarga,atau komunitas terhadap masalah kesehatan / proses kehidupan yang aktual atau potensial.Diagnosis keperawatan merupakan dasar pemilihan intervensi dalam mencapai tujuan yang telah di tetapka oleh perawat yang bertanggung jawab. (Muhith,2015)
Diagnosis keperawatan adalah respon individu terhadap ransangan yang timbul dari diri sendiri maupun luar( lingkungan).Sifat diagnosis keperawatan adalah
 (1) berorientasi pada kebutuhan dasar manusia
 (2)menggambarkan respon individu terhadap proses,kondisi dan situasi
 (3) berubah bila respon individu juga berubah.Unsur dalam diagnosis keperawatan meliputi problem/ respons ( P ) ;etiologi ( E) ; dan signs/ symptom ( S ) dengan rumus diagnosis = P + E + S.(Haryanto,2007).
Diagnosa Keperawatan di tetapkan berdasarkan analisis dan interprestasi data yang diperoleh dari pengkajian klien. Diagnosa keperawatan memberikan gambaran tentang kesehatan yang nyata atau aktual dan kemungkinan akan terjadi, dimana pengambilan keputusannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon indivu,keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual dan potensial,di mana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga,menurunkan,membatasi,mencegah dan mengubah status kesehatan klien.Diagnosa keperawatan di tetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang di peroleh dari pengkajian keperawatan klien.Diagnosa keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata ( actual) dan kemungkinan akan terjadi,di mana pemecahannya dapat di lakukan dalam batasan wewenang perawat.(Bararah,dkk,2013)
Diagnosis keperawatan adalah diagnosis yang paling logis terjadi ketika terjadi suatu kondisi medis tertentu.Tentu saja seorang pasien dengan satu kondisi medis tidak akan mempunyai semua diagnose keperawatan yang di tampilkan.Pilih hanya diagnose keperawatan yang di konfirmasikan dengan data pengkajian.Lebih jauh lagi,daftar yang telah di pilih ini harus telah di pertimbangkan dengan tidak berlebihan.Mungkin saja terjadi bahwa seorang pasien dengan suatu kondisi medis tertentu akan mempunyai diagnose keperawatan yang tidak terdaftar dalam daftar.Karena pasien mewakili respon manusia ynang unik,diagnose keperawatan tidak dapat di ramalkan berdasarkan kondisi medis saja.(Hidayat,2008)

2. Tujuan Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan juga bermanfaat dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif,memberikan kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan,meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesikesehatan lainnya,dan membantu merumuskan hasil yang di harapkan / tujuan yang tepat dalam menjamin mutu asuhan keperawatan sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakuakn evaluasi. (Bararah,dkk,2013)

3. Jenis Diagnosa Keperawatan
Penentuan diagnosa Keperawatan, bagaimanapun lebih sulit dan komplek daripada menentukan diagnosa medis. Diagnosa keperawatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Actual ( Aktual ) : Suatu diagnosa keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis yang harus divalidasi oleh perawat karena adanya batasan karakteristik mayor. Syarat untuk menegakkan diagnosa keperawatan maka diperukan adanya problem, etiologi, symptom.
b. Risk (Resiko) : Diagnosa Keperawatan resiko menggambarkan penilaian klinis dimana individu maupun kelompok lebih rentang mengalami masalah yang sama dibandingkan orang lain didalam situasi yang sama atau serupa. Syarat untuk menegakkan diagnosa resiko ada unsur problem dan etimologi.
c. Possible ( Kemungkinan ) : Diagnosa kemungkinan adalah diagnosa keperawatan yang membutuhkan data tambahan, yang betujuan untuk mencegah timbulnya suatu diagnosa yang bersifat sementara.
d. Wellness (Kesejahteraan) : Diagnosa keperawatan kesejahteraan merupakan penilaian klinis tentang keadaan individu keluarga atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu menjadi tingkat sejahtera yang lebih tinggi.
e. Syndrome (Sindrom) : Diagnosa syndrome merupakan kumpulan gejala diagnosa keperawatan, karena terdiri dari diagnosa keperawatan aktual dan resiko. Dan didalam diagnosa syndrome terdapat etiologi dan faktor pendukung lainnya yang mempermudah dalam menegakkan suatu diagnosa.   (Haryanto, 2007)
Dalam buku Diagnosis Keperawatan NANDA 2014,status diagnosis keperawatan di bagi menjadi bagian yaitu
a. Aktual
b. Promosi kesehatan
c. Resiko
d. Sindrom
e. Kesejahteraan; NANDA Internasional tidak lagi mmengidentifikasi kategori diagnosis keperawatan sebagai “diagnosis kesejahteraan”.Jenis dan definisi diagnosis keperawatan dari taksonomi NANDA Internasional, dan semua diagnosis kesejahteraan di ubah menjadi diagnosis promosi kesehatan.

4. Tahapan-tahapan dalam Diagnosa Keperawatan
Tahapan dalam diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi:
 a) Klasifikasi dan Analisa Data
Pengelompokkan data adalah mengelompokkan data-data klien atau keadaan tertentu di mana klien mengalami permasalahan kesejahteraan atau keperawatan berdasarkan criteria permasalahannya.Pengelompokkan data dapat di susun berdasarkan pola respon manusia (taksonomi NANDA)dan atau pola fungsi kesehatan.
b) Interprestasi Data Klien
Masalah klien  merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan untuk mempertahankan status kesehatannya,
c) Memvalidasi data
Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda tanda yang kemudian merujuk kepada ketepatan data.Untuk kelengkapan dan ketepatan data,kerja sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya,sehingga mendapatkan data yang tepat.
d) Merumuskan diagnose keperawatan
Setelah perawat mengelompokkan,mengidentifikasi,dan memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis keperawatan.Diagnosis keperawatan dapat bersifat actual, resiko, kemungkinan, kesejahteraan, dan sindrom. ( Muhith,2015).
Dengan diagnosa keperawatan sebagai dasar dari keperawatan ,perawat perlu mengembangkan kompetensi diagnostik dalam rangka menjadi penegak diagnosis yang baik.(NANDA,2014)
Seorang perawat bertanggung jawab secara langsung dalam pembuatan diagnosa keperawatan.Perawat juga bertanggung jawab pada pengobatan,dengan mengaplikasikan prinsip enam benar  yaitu, benar obat, benar dosis, benar klien, benar cara, benar waktu, dan benar dokumentasi.(Haryanto,2007)



DAFTAR PUSTAKA

Bararah,Taqqiyah,dkk,(2013),Asuhan Keperawatan,Prestasipustakaraya:Jakarta

Haryanto,(2007),Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep,Salemba Medika:Jakarta

Hidayat,,Alimul,Aziz,(2008),KonsepDasar Keperawatan,Salemba Medika,Jakarta

NANDA,(2014), Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi, EGC:Jakarta ( terjemahan )

Muhith,Abdul.(2015), Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi,EGC : Yogyakarta
Wilkinson,M,Judith,(2007),Diagnosa Keperawatan,EGC:Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar